- 4:10 PM
- 0 Comments
Because pairing Abaya for casual occasion is okay! Got this Arabic Abaya from my daddy after he went Umrah last Ramadan. Sooooo happy! I think my daddy has a good shopping ability because his choice always suits me :)) And he always doing that everywhere he goes btw!
Sebenernya, udah ada beberapa koleksi abaya begini, sih. Dan semuanya.... Warna hitam! Cuma aksen bordir atau payetnya aja yang beda-beda. Tapi biasanya, aku cuma pake untuk acara-acara pengajian aja. Tapi kali ini, aku pakai abaya buat nge-mall dong!
Supaya terlihat casual, I paired it with slip on shoes and it looks good! Sumpah nyaman banget.... Secara pakai abaya tuh simple banget kan model terusan gitu, terus pakai slip on juga jadi nyantai banget jalannya daripada pakai flat shoes atau sandal. Kerudungnya? Simple aja, nggak lilit-lilit, cuma disampirkan ke belakang. Gak tau sih, ini emang bener-bener casual atau emang akunya aja yang lagi malas dandan. Hahaha!
Style kayak gini boleh banget nih dipake buat weekend-an kalo cuma nyantai-nyantai ke cafe atau nge-mall gitu. Pake untuk momen kumpul-kumpul bareng temen-temen juga oke. Tapi kalo buat ngantor dan acara penting.... Big no lah ya! Mungkin bisa disiasatin pakai sepatunya yang agak on point macam high wedges atau platforms gitu, terus tasnya juga pilih yang agak formal.
Selamat menikmati akhir pekan, semuanya :)
Sebenernya, udah ada beberapa koleksi abaya begini, sih. Dan semuanya.... Warna hitam! Cuma aksen bordir atau payetnya aja yang beda-beda. Tapi biasanya, aku cuma pake untuk acara-acara pengajian aja. Tapi kali ini, aku pakai abaya buat nge-mall dong!
Abaya: My Daddy & Mommy bought this in Madeenah | Bag: Palomino | Shoes: Amante | Hijab: Unbranded |
Style kayak gini boleh banget nih dipake buat weekend-an kalo cuma nyantai-nyantai ke cafe atau nge-mall gitu. Pake untuk momen kumpul-kumpul bareng temen-temen juga oke. Tapi kalo buat ngantor dan acara penting.... Big no lah ya! Mungkin bisa disiasatin pakai sepatunya yang agak on point macam high wedges atau platforms gitu, terus tasnya juga pilih yang agak formal.
Selamat menikmati akhir pekan, semuanya :)
- 5:56 PM
- 0 Comments
Ah, Jakarta. Tempat aku selalu pulang. Rumah, keluarga, dan cinta. Tiga alasan kenapa aku selalu pulang.
Liburan kemarin yang cuma sebentar, aku manfaatkan untuk ketemu sama temen-temen lama dan meeting sama beberapa klien di Jakarta untuk berbagai kepentingan. Akhirnya menyempatkan foto ootd di salah satu tempat yang paling laris dan hype sejak dulu, Plaza Senayan.
Meeting sana sini terkadang bikin capek, ya. Tapi nggakpapa, biar dapur tetep ngebul shay! Biar dompet terus terisi juga, hahaha. Yang terpenting, sesibuk apapun kita bekerja, jangan lupa untuk quality time sama keluarga. Keluarga yang utama.
Di salah satu meeting kemarin, nyoba-nyoba sedikit pake outfit full of white. Aku termasuk orang yang jarang banget pake putih-putih kayak mau upacara gitu, lho. Karena kulitku kuning langsat, aku cenderung nggak pede kalau pakai putih karena merasa kulitku justru terlihat gelap. Biasanya sih, kalau pakai warna putih just wore that as a basic color aja, sisanya masih di-combine sama warna lain dan nggak menjadikan warna putih sebagai center-nya.
Setelah coba-coba pakai.. Ternyata boleh juga. Outfit putih-putih ternyata bagus ya kalau di foto, kelihatannya bright aja gitu.
Oversized Blouse: MANGO | Bag: Newlook | Pants: ZARA | Shoes: The Little Things She Needs | Hijab: Al-Fath | Vest: My Mom's Old Collection :p |
Karena aku pakai oversized blues, biar nggak kelihatan gombrong banget soalnya kerudungku udah panjang, jadi aku rampingin bajunya pakai vest. Vest-nya ini punya Mamaku jaman muda, lho! Nggak tau, nemu aja di lemari terus aku pakai deh. Abis bosen kalau cuma pakai belt terus.
I put peach hijab biar color identity aku tetep ada. Seperti yang kita tahu warna putih bisa cocok dengan warna apa aja. Just put your favorite color dan itu bisa jadi warna center di outfit yang kamu gunakan.
Pengen cerita-cerita banyak deh di blog.. Belakangan lebih banyak sharing cerita dan inspirasi di Instagram. Lebih simple, lebih kena juga ke orang-orang yang ngikutin perjalananku dari dulu ya..
Doain bisa semangat ngeblog lagi, deh. Mungkin aku bakalan lebih sering update disini kali ya, Insya Allah. Sampai ketemu di postingan selanjutnya :)
- 9:43 PM
- 0 Comments
Someone ask me; idealnya satu buah tulisan dikerjakan dalam berapa hari?
Tergantung jumlah kata atau panjang artikelnya. Kalau saya, diatas 2000 kata mungkin bisa sampai 3-4 hari. Dua hari mungkin bisa, kalau nggak ke-distract kerjaan lain :))
Porsinya:
Hari ke-1
Susun konsep dan bikin draft. I mean, nulis aja semaksimal mungkin. Masalah kosa kata, nanti bisa diakalin di tahap editing. Fyi, ini bisa jadi proses terlama, dan bisa aja molor jadi dua hari atau lebih hehe. Entah mengarang atau pakai referensi/sumber, intinya pada tahap ini otak kamu benar-benar diajak berpikir.
Hari ke-2
Koreksi kata. Kalau semua udah ditulis sesuai dengan konsepnya, baca ulang. Koreksi typo, pengulangan kata, struktur kalimat yang salah atau kurang enak dibaca, dll. Hari ke-2 juga waktunya untuk memastikan apakah materi tulisan kamu udah lengkap atau belum. Kalau ngarang, cek alur ceritanya udah benar atau belum. Kalau pakai sumber atau referensi (misal, laporan, jurnal, dll) cek lagi apakah sumbernya udah benar atau belum.. Udah lengkap atau belum..
Hari ke-3
Saatnya melengkapi! Baca ulang secara seksama, koreksi typo dan kosa kata, tambah-tambah gambar dan data lainnya jika ada. Di hari ke-3 ini, kamu juga harus melakukan "membaca dengan hati".
Membaca dengan hati adalah memposisikan diri kamu sebagai pembaca. Baca ulang tulisan yang kamu buat, dan rasakan sejauh mana tulisan itu menyentuh hati kamu.
Misal, kamu nulis opini, apakah tulisan tersebut udah bisa menggiring pikiran masyarakat untuk setuju dengan opini kamu yang sudah dipastikan objektif?
Misal, menulis artikel kecantikan, apakah tulisan tersebut udah bisa membuat pembaca mengerti, sepaham dan tergerak untuk melakukan tips-tips yang kamu kasih?
Misal nulis cerita, apakah udah bisa bikin pembaca 'baper' dengan tulisan kamu? Entah untuk ending yang bahagia atau sedih..
Di tahap ini kamu harus bisa memilih kosa kata yang tepat untuk menggerakkan hati pembaca ceileee...
Kalau sudah mantap, tinggal publish, deh! Ini berlaku untuk semua penulisan sih, mau panjang ataupun pendek pasti melalui tahap-tahap tersebut. Cuma, pada artikel pendek yang bahkan sehari bisa jadi, waktu dari masing-masing tahapnya bisa lebih singkat :)
Sampai ketemu di tips-tips selanjutnya ya :)
- 11:24 AM
- 0 Comments
I can't describe what I'm feeling. I'm not happy, and I know that. But I'm also not exactly sad either. I can laugh, joke, and smile during the day. But sometimes when I'm alone at night, I forget how to feel. I've just caught right in between all these emotions, and I feel so....
empty.
- 9:23 AM
- 0 Comments