Instagram Stories, Kamu Suka?

2:07 PM

Tepat tanggal 3 Agustus 2016 kemarin, Instagram resmi meluncurkan fitur terbarunya, Instagram Stories. Buat kamu yang hobi banget main Instagram, pasti kemarin bangun tidur langsung kaget dong pas ngecek home. Kok ada bulet-buletnya banyak gitu di bagian atas layar :))

Ini cukup menarik untuk dibahas, sih. Makanya saya tulis di blog ini.

Sumber : disini.
Saya bekerja di dunia digital marketing. Main-mainnya ya nggak jauh dari media sosial dan aplikasi digital yang membantu mobilitas manusia. Selain itu, diantara semua media sosial yang saya punya, Instagram ini menjadi media sosial yang paling saya gelutin.

Yap, selain karena saya suka memfoto dan hobi difoto, Instagram juga bisa buat nyari duit. Halah. Engga deng, lebih tepatnya buat aktualisasi diri juga. 

Saya bisa bebas mengekspresikan jati diri saya, sharing passion saya di nulis dan fashion, hanya dengan sekali klik. Saya juga bisa berbagi inspirasi lainnya dengan sangat mudah dan praktis.

That's why, saya pengen banget mencurahkan pendapat saya tentang Instagram Stories di lapak saya ini, hehe.

Snapchat VS Instagram?

Kurang lebih sih, bahasanya kayak begitu. Kabar yang beredar, si Instagram ini mulai insecure dengan keberhasilan Snapchat yang membuat sebagian besar orang addicted terhadap fitur-fiturnya. Emang sih, kalau udah ketagihan main Snapchat yang dalam hal ini sifatnya real time, kita jadi males update media sosial yang lainnya, termasuk Instagram. 

Basically karena kita merasa semua yang kita lakukan atau kita alami sudah diwakili oleh Snapchat untuk ditransformasikan sebagai aktualisasi diri. 

Saya pribadi sempet terkena 'Demam Snapchat' dan nggak update Instagram hingga berminggu-minggu lamanya. Tapi pada akhirnya, saya sendiri yang akhirnya kembali pada Instagram setelah saya merasa 'gerah' dengan fitur Snapchat yang membuat kita harus semakin detail dalam memposting sesuatu.

Bayangin aja, mau makan difoto dulu, mau suapan pertama pasti bagian nyendok -nya di rekam dulu, ekspresi wajah saat suapan pertama direkam dulu, pake emote ala ala guk guk imut, lagi.

Itu yang saya perhatikan, sih. Kalau saya biasanya update Snapchat tentang situasi dan kondisi di lingkungan sekitar saya aja. Maklum, saya narsisnya cuma pas OOTD ajah terus saya nggak bakat selfie. Ampuni kami dewaaaa. Hahaha :))

Instagram : "Dear Snapchat, Lo Kan Nggak Mau Gue Beli, Yaudah Gue Bikin Sendiri!"

Keberhasilan Snapchat membuat Instagram ketar-ketir. Biar gimanapun, dia harus tetap berinovasi. Beredarlah kabar, Instagram mau beli Snapchat. Tapi, Snapchat enggak mau :))

Namanya bisnis berbasis teknologi, kurang inovasi dikit pasti bakalan ditinggalin. Ya.. Akhirnya jadilah Instagram Stories, besutan Instagram yang sifatnya real time dan 99% mirip dengan Snapchat dan segala fiturnya. Fyi, kayaknya cuma fitur filter Snapchat sih yang belum diadopsi Instagram Stories.

Beberapa minggu yang lalu, Snapchat mengeluarkan fitur terbaru bernama Snapchat Memori/Memories yang bisa upload foto dari momen-momen lama yang ada di Galeri smartphone kamu. 

Yap, secara nggak langsung, Snapchat mulai mengadopsi gaya Instagram untuk share foto dan video dengan waktu yang bebas.

Akhirnya, Instagram membalas dengan fitur baru yang mengadopsi Snapchat yaitu Instagram Stories ini. Hmm, jadi Instagram yang kayak Snapchat, atau Snapchat yang kayak Instagram, nih? :))

Tentang Instagram Stories, Kamu Sudah Coba?

Jadi Instagram Stories ini muncul di bagian atas layar Home Instagram kamu. Bagian bulat-bulat yang digoreng dadakan itu adalah feed dari Instagram Stories. Cukup kamu klik, nanti postingan Instagram Stories (disebut Stories) dari temen-temen kamu akan ke-slide sendiri.

Postingannya bisa berupa foto ataupun video. Bisa kamu edit dan corat-coret sesuai kreativitasmu. Postingannya bersifat real time, dan hanya akan bertahan selama 24 jam saja. Batas waktu video dan foto cuma 10 detik. Mirip si aplikasi kuning berlogo hantu, kan?

Sumber : disini.
Sayangnya, feed Instagram Stories ini tidak akan muncul saat kamu scrolling Home Instagram kamu. Mau scrolling ampe kembung juga nggak muncul, karena "jalur"-nya memang berbeda. 

Postingan Instagram Stories juga nggak akan muncul di profile page kamu. Jadi, kalau sudah punya konsistensi postingan untuk profile page-nya, tenang aja, nggak bakalan keganggu, kok.

Saya udah coba Instagram Stories? 100% belum. 

Tertarik nyoba, nggak? Biasa aja, sih. Tapi nanti, deh. Mungkin saya akan jauh lebih dulu update postingan ini ke Instagram saya (untuk masuk di profile page), sebelum akhirnya saya mencoba Instagram Stories meskipun buat sekedar coba-coba aja.

Meningkatkan Kreativitas

Dengan banyaknya fitur yang ada di Instagram Stories, secara nggak langsung itu bisa meningkatkan kreativitas kita dalam membuat postingan yang lucu dan kreatif. Kamu bisa tambahin hasil doodles kamu yang berwarna-warni, tulisan, atau yang lainnya, deh. 

Menarik sih, untuk yang having fun lewat postingan media sosialnya. Tapi kelihatannya tidak bagi mereka yang fokus untuk share hasil fotografinya yang cenderung ke arah profesional.

Semakin Dekat dengan Followers? Ah, Ini Sih Buat yang Udah Terkenal Aja!

Postingan yang real time bener-bener mendeskripsikan daily activity seseorang banget. Hal ini terkadang yang membuat seseorang terasa lebih dekat satu sama lain. 

Sumber : disini.
Tapi kayaknya, ini sih berlaku bagi yang udah terkenal aja, deh. Soalnya, kalau belum terkenal dan daily activity-nya nggak menarik-menarik amat, kayaknya bakalan biasa aja. Kecuali, orangnya bener-bener kreatif yang bisa mengabadikan momen biasa menjadi luar biasa. Such as always see another perspective things to be captured as a beautiful moment. Haha. Just my opinion :))

Overlap dan Bikin 'Gerah' Tampilan Home

Tapi, munculnya Instagram Stories ini seakan membuat Instagram jadi kebanyakan fitur. Saya lebih suka Snapchat Memories yang mirip Instagram dibandingan Instagram Stories yang mirip Snapchat. Snapchat Memories bisa digunakan sekaligus tanpa mengubah cara kita menikmati postingan temen-temen kita, sementara Instagram Stories tidak.

Ya, overlap-nya adalah kita seakan 'dipaksa' melalui dua jalur untuk menikmati postingan temen-temen kita yang orangnya sama semua. Yang satu jalur Instagram Feed (scrolling Home), yang satu lagi jalur Instagram Stories. 

Yang teman-teman kita update memang bisa saja beda, tapi yang kita 'kepoin' adalah orang yang sama. 

Can I hide the stories bar, plz? :|
Sumber : disini.
Akan muncul dua kemungkinan, yang pada update Instagram Stories jarang ada yang liat, atau justru yang update di Instagram Feed jarang ada yang liat. Apalagi like dan komen :))

Lebih-lebih lagi, IMHO, tampilan Home Instagram jadi lebih gerah karena ada bulat-bulat di atasnya. Tangan dan otak otomatis akan terarahkan untuk klik update Instagram Stories terlebih dahulu, kan. Lalu keterusan karena yang update Stories banyak, lalu kelamaan, lalu nggak scrolling timeline Instagram, deh.

Tampilan Home-nya jadi lebih sumpek, gitu. Itu sih menurut aku, ya :D

Bikin Pengguna Instagram Makin Malas Scrolling Timeline

Ya karena Instagram Stories-nya diletakkan paling atas itu tadi, otomatis akan membuat kita lebih tertarik untuk melihat Stories mereka terlebih dahulu. Akhirnya, timeline Instagram kemungkinan besar jadi terabaikan, deh.

Coba seandainya si Instagram Stories ini letaknya dibedain, atau dijadiin satu aja sekalian sama feed Instagram pada umumnya. I mean, setiap Stories yang kita buat, akan muncul di Home dan profile page, terus nggak hilang 24 jam. Pasti nggak akan overlap, dan Instagram pun nggak akan kehilangan identitasnya sebagai aplikasi berbagi foto dan video yang keren-keren gitu.

Terlalu kepo sama Stories, jadi gak punya waktu untuk scrolling timeline.
Belum lagi, beberapa tahun terakhir, kan, Instagram masih jadi aplikasi paling eksis, tuh, buat jualan atau bisnis. Yaaa, dengan adanya Instagram Stories ini, sih, pasti akan lahir berbagai strategi baru untuk branding, promotion dan increasing sales lewat Instagram.

Pertama, gimana caranya bisnis juga tetap berkembang lewat Instagram Stories. Kedua, gimana caranya supaya apa yang kita update di feed Instagram tetap rajin dilihat oleh followers kita.

Bakal muncul terus strategi digital business yang baru. Perkembangannya cepet banget. Ayo inovasi terus menghadapi tantangan bisnis dan teknologi yang ada! :)

Intinya, Kalian Suka, Nggak?

Kalau saya pribadi, sih, kurang! Selain karena kepribadian saya yang nggak begitu suka apa-apa diposting secara real time gitu, penempatan Instagram Stories yang kebanyakan overlap ini justru bikin kurang menarik :(( 

Kecuali, Instagram Stories disatuin sama feed Instagram yang biasa kita posting dan lihat. Semua Stories bisa muncul di timeline yang bikin orang tetap semangat scrolling timeline setiap harinya.

Jangan sampai pada akhirnya nanti orang-orang malah justru pindah ke Snapchat, ya :)) Jangan sampai juga karena berinovasi, Instagram justru kehilangan jati dirinya. Timeline Instagram feed mulai ditinggalkan karena semua orang sibuk dengan Instagram Stories.

Kalau yang saya lihat, Instagram ini hanya menambahkan, bukan menggabungkan. Akhirnya pengguna Instagram jadi bingung mau gunain yang mana dulu. Kalau udah gitu, mau nggak mau, cepat atau lambat, nantinya salah satunya pasti akan tersingkirkan. Jadi, lebih baik digabungkan saja Instagram Stories dan Instagram feed-nya. Yang posting juga akan lebih enak, yang hanya membaca pun juga enak.

Kita lihat, mana yang akan bertahan lebih lama; apakah Snapchat yang akan tenggelam, atau Instagram Stories yang akan redup perlahan-lahan. Atau, dua-duanya akan tetap bertahan :)

Nantinya,  market sendiri yang akan menentukan.

Tapi kalau saya, entah itu untuk bisnis, marketing, ataupun membangun personal branding dan eksistensi diri, saya lebih suka konsep Instagram yang lama. Konsisten terhadap tujuan utamanya; aplikasi foto/video yang bukan bersifat real time. Justru itulah ciri khasnya. 

Ya, yang klasik memang lebih asik :)

I'm also on Instagram : @intantyaputrie. Follow dengan klik gambar berikut ini.
Dari nulis-nulis analisa saya tentang Instagram Stories ini, saya udah nemu beberapa inspirasi untuk bikin strategi bisnis/branding lewat Instagram Stories. Mmmm, ada yang mau? Komen di bawah ya :)

You Might Also Like

1 Comments

  1. aku bukan sebagai pengguna snapchat, lumayan kaget sih pas instagram stories ini muncul. jadi makin pada mirip ya socmed ini :)) so far, terhibur sih nonton instagram storiesnya seleb atau org2 yang aku sukai feednya di IG :D

    ReplyDelete