PERMAINAN BOCAH goes to SD SERAYU Yogyakarta
1:12 PM
Hai! Menyusul postingan
sebelumnya, tentang event yang telah diselenggarakan oleh gue bareng temen-temen
dari prodi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yaitu Cyber and New
Media Fest. Sekarang gue akan cerita keterkaitannya dengan postingan gue kali
ini.
Yap, seperti yang gue bilang
bahwa Cyber and New Media Fest adalah rangkaian event yang merupakan tugas
akhir dari mata kuliah Cyber and New Media, dengan dosen pengampu mas
@fajarjun. PS: dosen ini gaul loh, dan gila bola banget. Wiw! :D
Untuk lebih lengkapnya mengenai
event tersebut bisa klik link ini atau searching di Twitter dengan hashtag
#CyberAndNewMedia2014 ya!
Tim PERMAINAN BOCAH bareng sama guru dan sebagian murid SD Serayu Yogyakarta |
Oke, karena tugasnya merupakan
kontribusi nyata di dunia komunikasi melalui media baru yaitu internet, seperti
yang udah gue bilang kalau gue dan teman sepermainan (halah) bikin terobosan
baru, yaitu mengenalkan sekaligus melestarikan permainan tradisional pada
anak-anak masa kini. Ya kita semua tau dong, rata-rata anak jaman sekarang
mainannya cenderung pada yang games yang
digital, dalam bentuk gadget, play station, dan lain-lain.
Gue akuin itu asik. Bahkan gak
Cuma anak kecil kan yang kecanduan main games digital gitu. Tapi yang
terpenting adalah, kita sebagai orang dewasa bisa menyelamatkan anak-anak dari
kepungan dunia digital yang pada dasarnya bila dikonsumsi secara berlebihan
akan menghambat kemampuan bersosialisasi anak-anak. Dan dampak yang lebih
parah, anak-anak mungkin gak banyak yang tau kalo Indonesia punya banyak banget
permainan tradisional warisan nenek moyang. Nah, kalo gitu, permainan
tradisional berarti juga termasuk budaya kan? Jadi ya, wajib dilestarikan!
Setelah ide terkumpul, gue dan
temen-temen bikin sebuah kelompok, yang mudah-mudahan sih bisa berlanjut dan
berkontribusi terus, yang kita namakan PERMAINAN BOCAH.
![]() |
Logo PERMAINAN BOCAH ; Pelestarian permainan tradisional kepada anak-anak masa kini melalui video menarik dengan media internet. |
Actually kita gak melarang
anak-anak untuk bermain gadget, kok. Toh pada dasarnya itu hak seseorang bahkan
menjadi sebuah keharusan untuk bisa menerima kemajuan teknologi yang ada untuk
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Coba bayangin kalo kita nggak paham sama
teknologi yang semakin maju, pasti jadi gaptek kan. Kalo gaptek, ujung-ujungnya
jadi rugi sendiri.
Lewat PERMAINAN BOCAH, gue
mendidik anak-anak untuk :
1. Mengenal permainan tradisional
dan mengajarkan mereka untuk mencintai budaya negerinya sendiri.
2. Menjadikan mereka sebagai
bagian dari masyarakat yang melek informasi. Artinya mereka bisa bedain mana
yang harus diserap, mana yang enggak, serta bagaimana mereka menyikapi sesuatu
yang modern dan yang tradisional.
3. Melatih kepekaan dan
sosialisasi mereka dengan bermain bersama-sama.
Untuk melaksanakan misi itu, supaya pesan lebih cepat sampai ke anak-anak dan anak-anak juga gampang nerimanya, kita kayak bikin video-video asik gitu tentang permainan tradisional. Di video itu kita gambarin gimana asiknya permainan tradisional, lengkap dengan tata cara bermain. Talent yang kita pake waktu itu adalah anak-anak dari 'Kampoeng Dolanan' yang terletak di Bantul, tepatnya di Jalan Parangtritis. Buat adik-adik dari 'Kampoeng Dolanan', thanks for support! :)
Untuk lihat video-video PERMAINAN BOCAH yang disosialisasikan ke anak-anak Indonesia masa kini, bisa dilihat di sini.
Untuk memperlancar sosialisasi,
gue dan tim gak mau ini hanya sebatas sosialisasi lewat media Youtube aja. Kita
pengen ada sosialisasi secara langsung sekaligus ajak anak-anak bermain.
Tadinya pengen ngadain event besar-besaran, undang
sebanyak-banyaknya anak kecil buat main
bareng sambil lomba-lombaan gitu. Seru. Tapi saat itu masih banyak banget tugas
yang lain, akhirnya kita ambil satu sample
aja yang kita rasa ngewakilin anak-anak perkotaan masa kini.
Akhirnya, gue coba negosiasi ke
salah satu SD terfavorit di Jogja, yaitu SD SERAYU untuk ngadain event bermain permainan tradisional bersama-sama
di lapangan sekolah. Alhamdulillah ijin pengadaan event-nya gampang, soalnya gue juga pernah penelitian disana.
Persiapan kita cuma 5 hari loh!
Ada 7 permainan yang kita tawarkan ke anak-anak, yaitu bola bekel, taplak meja
(engklek), gobak sodor, kelereng, ular naga, lompat tali dan congklak/dakon.
Supaya total, kita sulap lapangan sekolah jadi lapangan yang kondusif untuk
main, begitu juga dengan bentuk lapangan yang kita cat bareng-bareng sama pihak
sekolah. Seru! Kapan lagi kan gue ngecat sekolahan orang. Ngecat sekolahan
sendiri pas jaman SD aja nggak pernah. Hihi..
Dan inilah acaranya. Lagi-lagi,
langganan, gue jadi MC. Kalo ada yang butuh pengisi acara sebagai MC, bisa
panggil gue deh, kontak ke email atau Twitter gue aja ya, @putriepps. (sekalian
promosi) :p
Nge-MC everywhere, everywhere.. (--,) |
Saat mereka nonton video yang kita puterin di setiap pos permainan. |
Main kelereng, sampe rebutan. |
Main dakon / congklak. |
Ternyata gak cuma perempuan yang doyan main taplak meja. Eh, kalau di daerah kalian namanya apa? |
Repot juga ngurus anak segini banyak. Ayo bikin lingkaran! :p |
Acara games. Thanks partisipasinya adik-adik :) |
Kesimpulannya, mereka banyak yang gak begitu mengenal permainan tradisional, sebagian besar cuma sebatas tahu dan jarang memainkannya. Mereka cenderung menyukai games digital yang sifatnya lebih praktis, dan menurut mereka itu keren.
Iya sih emang keren. Tapi jangan sekali-kali melupakan budaya dan sejarah ya adik-adik :)
Hasil jepretan di event ini kita pamerkan di pameran Cyber and New Media Fest, yang bertempat di taman Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Event di SD Serayu ini berjalan sukses dan efektif. Efisien juga ding. Persiapan minimal tapi total, hasil maksimal pake banget. Alhamdulillah.. :)
Semoga terus bisa berkontribusi di masyarakat dan membangun masyarakat menjadi lebih maju!
Sampe sekarang, kalo main ke SD Serayu Yogyakarta, murid-muridnya masih inget sama gue :D |
Yogyakarta, 20 Juni 2014.
Jangan sekali-sekali melupakan sejarah dan budaya.
0 Comments